Oktober 02, 2008
Hidup Sehat Perlambat Penuaan Sel
LATIHAN fisik dan mengonsumsi makanan bergizi secara teratur akan membantu meningkatkan level enzim penting untuk melawan kerusakan sel-sel yang terkait dengan usia seseorang. Menurut studi yang dilakukan di Amerika Serikat, 24 pria yang memodifikasi gaya hidup mengalami peningkatan enzim telomerase sekitar 29 persen dari rata-rata.
Telomerase memperbaiki dan memperpanjang telomeres, yang melindungi kromosom yang menempati DNA. Seiring bertambahnya usia, telomeres makin pendek dan sel-sel mengalami kematian. Kerusakan dan kematian sel-sel itu dapat menyebabkan penuaan dan penyakit.
Sejumlah faktor seperti merokok, obesitas, pola makan, dan gaya hidup tidak sehat terkait rata-rata telomeres yang lebih pendek.
Dalam studi yang dipimpin Prof Dean Ornish dari Institut Riset Kedokteran Preventif di California itu, 30 pria dengan risiko kanker prostat rendah mengikuti uji coba perubahan gaya hidup secara komprehensif selama tiga bulan. Mereka menerapkan diet kaya buah dan sayuran, suplemen vitamin dan minyak ikan. Mereka juga rajin berlatih fisik, berlatih mengelola stres, melakukan teknik relaksasi, serta latihan pernapasan.
Aktivitas telomerase diukur saat awal uji coba dan kembali diukur saat berakhirnya pelaksanaan uji coba. Hasilnya menakjubkan. Sekitar 24 pria yang datanya dianalisis menunjukkan, kadar darah telomerase meningkat sekitar 29 persen dari rata- rata. Peningkatan aktivitas telomerase itu terkait penurunan kolesterol jahat LDL dan menurunnya tingkat stres.
Para peneliti menyatakan, masih terlalu dini untuk menyatakan jika mendorong level telomerase akan mengarah pada perubahan panjang telomere. Akan tetapi, ada bukti yang menyatakan, aktivitas telomerase yang rendah merupakan faktor risiko penting kanker dan penyakit kardiovaskular.
”Ini mendorong banyak orang untuk mengubah diet dan pola hidup mereka,” kata Ornish.
Jadikan Cuci Tangan Gaya Hidup
CUCI tangan perlu menjadi gaya hidup. Pasalnya dari kebiasaan sederhana ini kualitas kesehatan kita pun bakal meningkat. Kebiasaan ini penting dimulai sejak kanak-kanak.
"Lebih sulit mengubah kebiasaan orang daripada memulai menumbuhkan kebiasaan mencuci tangan," jelas Dr. Handrawan Nadesul, di Jakarta, Kamis (18/9).
Kata Hans, begitu dokter ini kerap disapa, ada banyak penyakit yang bisa ngendon dalam tubuh kita bila kerap lalai mencuci tangan. Mulai dari bisul, jerawat, tifus, leptospirosis, jamur, polio, disentri, diare, kolera, cacingan, hepatitis A, SARS hingga flu burung.
Penyakit-penyakit ini dengan mudah memasuki tubuh lewat tangan yang tercemar kuman, virus, parasit. Entah saat memegang pintu, memijit tombol lift, bersalaman, memegang uang, kursi atau barang apa saja.
Dari tangan yang tercemar, kuman masuk ke mulut lewat makanan yang kita pegang. Jadi tangan menjadi jembatan tersebarnya kuman dari kotoran atau tinja ke mulut.
"Karena itu penyakit-penyakit seperti gastroenteritis, kolera, disentri, tifus, cacingan, hepatitis A, leptospirosis, polio dan candidiasis disebut sebagai infeksi fecal-oral. Fecal itu tinja dan oral itu mulut." jelas Hans.
Beban ongkos gara-gara menyelepekan kebiasaan ini cukup besar. Cacingan misalnya. Kasus cacingan yang kerapkali menyerang anak usia 5 hingga 14 tahun ini menghabiskan biaya pengobatan hingga 30-33 miliar per tahun. "Itu menurut data dari WHO," jelas Hans.
Padahal angka kasus diare di Indonesia mencapai 301 per 1.000 penduduk dan angka tifus mencapai 300-810 per 1.000 penduduk. Masih ditambah dengan kasus lainnya. Akibat sanitasi yang buruk dan kebiasaan yang tidak sehat ini ongkos yang dibuang Pemerintah Indonesia setiap tahunnya menurut WHO mencapai 6 miliar dolar Amerika.
Tambah Tidur 20 Menit Kurangi Berat Badan?
SELAMA ini orang menyangka, terlalu banyak tidur bisa bikin gendut. Namun, suatu penelitian mengungkapkan bahwa orang yang kurang tidur cenderung gemuk. Karena itu seorang dokter berpendapat, inilah waktu yang baik untuk mengatasi obesitas dengan tidur lebih banyak.
“Kita terlalu banyak memberi penekanan pada diet dan olahraga sehingga tidak melihat manfaat tidur,” kata Fred Turek, seorang dokter di Northwestern University, AS.
Dilaporkan, para ahli dari Eastern Virginia Medical School di Norfolk yang meneliti 1.000 orang mendapati bahwa keseluruhan waktu tidur naik atau turun sesuai dengan indeks massa tubuh (BMI), suatu metode mengukur berat badan atas dasar tinggi tubuh.
Para peneliti mendapati, total waktu tidur turun seiring dengan meningkatnya BMI. Rata-rata waktu tidur pria 27 menit lebih sedikit dibanding wanita, dan waktu tidur orang dengan kelebihan berat badan serta orang dengan obesitas lebih sedikit dibanding pasien dengan berat normal. Secara umum, mereka yang lebih gemuk tidur lebih sedikit 1,8 jam per minggu dibanding yang memiliki berat normal
“Orang Amerika mengalami ketidakcukupan tidur dan tubuh yang gendut. Para dokter tahu beban kelebihan berat badan pada pasien,” demikian laporan penelitian yang dipublikasikan pada Archives of Internal Medicine. “Temuan kami mengisyaratkan, tambahan 20 menit tidur per malam terkait erat dengan rendahnya indeks masa tubuh.”
Dalam editorial yang mendampingi laporan penelitian tersebut, Turek mengatakan, sejumlah penelitian memperlihatkan bahwa terpangkasnya tidur menyebabkan turunnya hormon penekan selera yang disebut leptin, dan meningkatkan hormon yang memicu selera makan. Ringkasnya, neuropeptide di otak yang mengatur tidur dan obesitas tampak bekerja tumpang tindih.
Menjadi Workaholic Yang Sehat
PECANDU kerja alias workaholic memang tak sehat. Mungkin Anda jadi jauh dengan keluarga gara-gara lebih sering menghabiskan waktu di tempat kerja. Namun, di zaman sekarang, jika tak bekerja lebih keras mungkin sulit untuk bertahan di tengah kompetisi globalisasi.
Begini cara menjadi pecandu kerja yang sehat:
1. Luangkan Waktu untuk Olahraga
Punya jadwal teratur untuk olahraga dapat menjaga suasana hati di kantor saat sedang memanas. Olahraga tak hanya menjaga bentuk tubuh tetap indah, tetapi juga meringankan ketegangan di otot dan merilekskan pikiran. Usahakan bangun lebih pagi untuk lari di mesin treadmil sambil menonton berita pagi.
2. Bikin Spa di Kantor
Memang penting untuk tetap rileks sepanjang hari. Pijat adalah cara terbaik untuk mengenyahkan ketegangan di tubuh. Jika sulit untuk keluar kantor, cobalah mesin kursi pijat yang banyak ditawarkan di mal. Beli satu dan letakkan di kantor. Duduklah dan biarkan mesin bekerja ketika stres dan ketegangan sudah tak tertahankan lagi.
3. Pilih Minuman Hangat
Para pencandu kerja tahu bahwa kafein dapat membuat mereka tahan kerja lama. Supaya lebih nikmat, sajian kopi sebaiknya selalu hangat. Sekarang sudah dijual cangkir kopi yang disambungkan ke USB di komputer untuk menjaga minuman tetap hangat.
4. Utamakan Keluarga
Menurut para psikolog, keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kerja merupakan dasar untuk tetap sehat. Coba hitung berapa jam sehari Anda habiskan di kantor setiap pekan. Dari perhitungan itu, Anda akan mendapatkan gambaran realistis betapa tak seimbangnya hidup Anda. Jangan lewatkan peristiwa-peristiwa penting dalam keluarga seperti ulang tahun pasangan dan anak-anak, juga ulang tahun perkawinan.
5. Miliki Hobi
Percayalah, hobi itu bukan hanya milik kaum pensiunan. Hobi merupakan hal terbaik yang bikin pecandu kerja berhenti memikirkan pekerjaan.
6. Tinggalkan Pekerjaan di Kantor
Berada di tengah keluarga tak ada artinya jika Anda masih memegang PDA menjawab e-mail soal pekerjaan dan tak henti-hentinya memberikan instruksi lewat telepon genggam. Buat peraturan ketat yang bikin Anda meninggalkan semua tetek bengek pekerjaan di kantor. Jika perlu, Anda tinggal 15 menit lebih lama untuk menjawab semua e-mail yang masuk. Keluarga akan berterima kasih akan perhatian Anda untuk mereka.
7. Tidur Cukup
Tidur cukup akan membantu Anda tetap efisien meskipun harus bekerja hingga larut malam. Sebaliknya, tidur siang selama 20 hingga 30 menit dapat menjaga Anda berada di puncak terus. Penelitian terakhir membuktikan bahwa tidur siang singkat merupakan cara mendapatkan energi kembali tanpa kesulitan tidur di malam hari.
8. Pilah-pilih Pekerjaan
Bikin daftar tugas yang ingin Anda kerjakan seharian. Pastikan untuk memprioritaskan tugas-tugas dan terus membenahinya. Buat batas untuk jumlah tugas yang dilakukan seharian dan terus patuhi itu. Coba untuk mengatakan “tidak” ketika ditawari mengerjakan satu proyek tambahan, khususnya ketika Anda tak mau proyek lain jadi hancur berantakan.
Minuman Isotonik Tak Selalu Baik Untuk Diminum
Bagi kebanyakan orang, hal berat saat berpuasa, bukanlah menahan lapar, melainkan menahan rasa haus. Makanya, setelah melewati siang yang terik, minuman segar menjadi menu incaran pertama banyak orang saat berbuka puasa. Salah satu pelepas haus yang belakangan populer adalah minuman isotonik.
Melihat besarnya animo masyarakat menenggak minuman jenis ini, para produsen minuman pun berlomba-lomba membanjiri pasar dengan berbagai merek minuman isotonik. Kini, sekitar sepuluh merek minuman isotonik beredar di pasaran.
Tapi, benarkah minuman isotonik memiliki khasiat sehebat yang digembargemborkan iklannya? Bolehkah minuman ini dikonsumsi sembarang orang?
Sebelumnya, mari kita memahami apa sebetulnya minuman isotonik tersebut. Secara sederhana, minuman isotonik adalah larutan yang memiliki kandungan garam mineral sama dengan sel tubuh dan darah. Dengan demikian, larutan itu memiliki tekanan yang sama dengan dinding pembuluh darah.
"Kalau tekanannya sama, cairan itu lebih mudah diserap oleh tubuh," kata Samuel Untoro, Ahli Gizi dari Klinik Nutrisi, Jakarta.
Karena sifatnya yang mudah diserap tubuh itulah, kemudian para produsen memposisikan minuman isotonik sebagai minuman pengganti cairan tubuh yang hilang. Hal ini pula yang ditonjolkan para produsen dalam beriklan dan menarik pembeli minuman isotonik buatannya.
Bisa membikin ginjal bekerja esktrakeras
Tapi sebetulnya, Man itu menunjukkan, minuman isotonik tidak untuk ditenggak kapan saja kita mau. "Minuman isotonik sebaiknya diminum ketika kita keluar keringat banyak, seperti setelah melakukan aktivitas fisik berat atau berolahraga," kata Yusnalaini Y. Mukawi, Ahli Gizi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
Saat berkeringat, tubuh kita mengeluarkan sejumlah mineral penting yang dibutuhkan tubuh, seperti natrium (Na) dan klorida (CI), lewat pori-pori kulit. Nah, minuman isotonik bisa menggantikan mineral-mineral tadi dengan cepat. Maklum, komposisi minuman isotonik antara lain juga terdiri dari natrium, kalium, klorida, dan sedikit gula.
Tapi, jika kita menjalankan aktivitas biasa-biasa saja dan tidak sehabis berolahraga, kita sebetulnya tidak membutuhkan minuman isotonik. Sebab, kita biasanya juga memperoleh asupan mineral tadi dari makan yang kita konsumsi.
Misalnya saja, kita memperoleh natrium dan kalim dari garam yang dipakai sebagai bumbu dapur dalam sayuran atau lauk pauk yang kita santap. "Jadi, kalau tidak melakukan aktivitas fisik berlebihan, minum air putih saja cukup," kata Yusnalaini.
Lantaran mengandung garam, minuman isotonik tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan oleh penderita hipertensi. Sebab, kelebihan asupan natrium bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah pada penderita hipertensi.
Penderita ginjal sebaiknya juga berhati-hati mengonsumsi minuman isotonik. Soalnya, konsumsi minuman isotonik bisa memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan mineral yang tak dibutuhkan tubuh. Dus, ini bisa memperparah penyakit ginjal.
Orang yang kondisi tubuhnya sehat atau normal sekalipun, tidak boleh mengkonsumsi minuman isotonik secara berlebihan. Sebab, untuk rentang waktu panjang, itu bisa menimbulkan efek samping yang serius. Misal, "Tubuh lemah, jantung berdebar, cardiacrate, atau detak jantung berhenti," kata Samuel. Adapun, efek samping ringan dari menenggak minuman isotonik secara berlebihan adalah perut kembung. "Jadi, minum maksimal 2-3 kaleng sehari," kata Samuel mewanti-wanti.
Rahasia Awet Muda dengan Buah
Mereka yang peduli pada kecantikan kulitnya tentu sudah tak asing lagi dengan antioksidan, zat yang ampuh mencegah penuaan dini. Bukan cuma menjaga kecantikan, antioksidan juga penting untuk menjauhkan kita dari berbagai penyakit.
Dibandingkan mengonsumsi suplemen, lebih baik penuhi kebutuhan tubuh akan antioksidan lewat makanan segar sehari-hari. Salah satunya dengan mengonsumsi buah-buahan berikut ini.
Tomat
Si merah segar ini bisa membuat kulit terlindung dari kerusakan akibat sinar matahari yang menyebabkan penuaan dini. Tomat yang banyak dipakai untuk memasak ini, kaya akan zat antioksidan yang disebut likopen. Ia akan membuat kulit terlindung dengan cara menetralkan molekul yang merusak struktur kulit. Selain itu tomat juga memiliki kandungan anti radang untuk mengatasi kulit terbakar.
Pisang
Ini adalah masternya untuk mengatasi wajah atau mata bengkak. Pisang mengandung potasium yang akan membuat cairan dalam sel seimbang sehingga mencegah cairan terikat dan membuat kulit terlihat bengkak. Potasium juga menghindarkan kulit dari kekeringan dan noda kulit dengan cara menjaga keseimbangan kadar asam dalam tubuh.
Blueberry
Blueberry disebut-sebut sebagai buah pencegah penuaan yang paling baik. Buah berwarna biru keunguan ini kaya akan vitamin C dan antioksidan. Vitamin C juga penting untuk produksi kolagen sehingga kulit terlihat kenyal.
Mangga
Mumpung sedang musim, jangan lupa untuk mengonsumsi buah yang kaya akan vitamin A ini. Vitamin A kita butuhkan untuk mengatasi kerusakan sel. Ia juga berperan aktif dalam metabolisme sel, menjaga kelembaban, dan membuat kulit halus dan lembut. Salah satu ahli nutrisi, Dr George Wolf dari Massachusett Institute of Technology, mengatakan mangga bisa membantu kulit melawan infeksi dengan cara menguatkan dinding sel dan membuat mereka lebih kebal terhadap serangan mikroorganisme jahat.
Blackberries
Tidak banyak buah yang kaya akan vitamin E, dan salah satunya adalah blackberries. Vitamin E kita butuhkan untuk meningkatkan sirkulasi oksigen dalam sel kulit, sehingga sel-sel kulit meregenerasi lebih cepat.
Kiwi
Kaya akan vitamin C, yang juga terdapat dalam apel, jeruk, anggur, dan lemon. Vitamin C sangat penting untuk menjaga kapilar darah dalam tubuh. Vitamin ini juga dibutuhkan untuk membawa darah ke seluruh sel kulit.
Alpukat
Jus alpukat termasuk minuman favorit. Tak cuma lezat, alpukat tinggi akan kandungan vitamin B komplek yang bisa membuat kulit sehat. Vitamin B2 (riboflavin) bisa mencegah kulit kusam atau berminyak, sedangkan vitamin B6 (pyridoxine) penting untuk produksi kolagen dan elastisitas kulit.
Semangka
Kulit kita kehilangan sedikit kadar airnya setiap hari, itu sebabnya kita perlu menjaganya agar tidak dehidrasi. Sepotong semangka seberat 200 gram mengadung air yang setara dengan segelas air. Tak cuma akan menjaga kulit tetap lembab, tapi semangka juga mengandung karoten, vitamin C dan antioksidan.
Kesepian Membawa Penyakit
SEBAGAI makhluk sosial, rasanya tidak ada orang yang ingin kesepian, tanpa punya sahabat tempat berbagi perasaan atau juga tidak punya keterikatan emosional dengan pasangan. Orang-orang yang kesepian cenderung menilai dirinya sebagai orang yang tidak berharga dan tidak dicintai. Akhirnya ia pun tidak nyaman berada di lingkungan mana pun.
Selain mendatangkan penyakit, kesepian yang dirasakan seseorang juga bisa membuatnya kedinginan dan mudah terserang flu. Menurut peneliti dari Universitas Toronto, Kanada, orang-orang yang merasa dirinya terasing sering merasa kedinginan di sebuah ruangan bila dibandingkan dengan orang yang bahagia.
Dr.Chen-Bo Zhong, yang memimpin studi tersebut, mengatakan, perasaan dikucilkan oleh lingkungan sosial berkaitan dengan perasaan dingin," katanya dalam laporan yang dimuat dalam jurnal Psychological Science. Tim peneliti mengungkapkan hasil riset ini akan sangat berguna untuk memperlakukan orang-orang yang sedang dalam kesedihan atau kesepian.
Tim peneliti juga menyarankan, rasa kesepian tersebut bisa dikurangi dengan menaikkan suhu ruangan atau mengonsumsi minuman yang hangat, seperti teh atau kopi. Penelitian ini mendukung studi yang dilakukan oleh tim dari Carnegie Mellon University, Pittsburgh, yang mengungkapkan orang-orang yang gembira, bahagia, dan punya pikiran positif jarang terkena flu.
Tips Hindari Bau Kaki
Anda mau narsis tapi kaki bau? Ttidak seru ah. Memang kaki berkeringat dan sepatu yang tidak bisa bersirkulasi dapat menyebabkan jamur dan bakteri bersarang di dalam sepatu dan kaus kaki. Untuk mengatasinya, coba ikuti petunjuk American Academy of Orthopaedic Surgeons ini.
1. Cuci kaki setiap hari dengan air dan sabun. Lalu, keringkan dengan benar untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
2. Seringlah ganti sepatu dan kaus kaki minimal sehari sekali. Hindari menggunakan sepatu yang sama dua hari berturut-turut.
3. Kenakan kaus kaki katun agak tebal dan menyerap keringat dengan sepatu. Pilih sepatu dari bahan yang bisa bernapas seperti kanvas, kulit atau jala. Hindari sepatu plastik atau nilon.
4. Periksa kaki untuk setiap tanda infeksi jamur atau bakteri. Jika perlu gunakan bedak bayi atau bedak kaki agar kaki tetap kering.
Langganan:
Postingan (Atom)